Pages

Sunday 1 April 2012

Di Bawah Lindungan Ka'bah

Film Indonesia yang lagi booming and happening saat ini adalah The Raid. Yak, pasti movie mania Indonesia udah pada nonton film laga dan semi-thriller ini. Dan film ini emang patut mendapatkan standing applause yang meriah karena efek dan jalan cerita yang seru sekali. Tapi kali ini saya ga bakal nge-review film The Raid, melainkan film yang baru saja saya copy dan saya tonton, yaitu: Di Bawah Lindungan Ka'Bah.


Film ini diadaptasi dari novel yang berjudul sama, dikarang oleh penulis novel kontemporer terkenal, Buya HAMKA. Pertama kali ngeliat Hamid, saya pikir yang main si Iko Uwais (efek The Raid banget) gara-gara ngeliat idungnya sama-sama gede. Hahaha. Tapi setelah ditelisik lebih lanjut ternyata Herjunot Ali. Sedangkan Zaenab diperankan oleh Laudya C Bella dan kadang-kadang saya merasa Bella mirip Dewi Persik.

Background yang ditampilkan sangat bagus, menggambarkan tanah Sumatera di era tahun 1917an. Namun sedikit kekurangannya adalah intonasi dan logat para aktor yang kurang menjiwai bahasa Padang. Alur cerita yang ringan, mudah membawa penonton masuk mengikuti ceritanya. Sedikit sinopsis dari cerita: 

Alkisah ada 2 sejoli sepantaran yang saling jatuh cinta, namun Hamid yang berasal dari kalangan bukan terpandang merasa rendah diri untuk melamar Zaenab yang berasal dari keluarga kaya-raya. Zaenab yang telah dilamar seorang pemuda tampan dan pintar dari kalangan yang sama seperti dirinya, tapi Zaenab pun tak pernah mau menikah dengan pemuda tersebut. Zaenab berazam pada dirinya dan menyampaikan doanya pada Hamid yang ingin sekali naik haji, "Doakan aku, agar aku menikah dengan orang yang aku cintai dan mencintaiku"

Suatu hari Zaenab ingin pergi ke surau untuk melihat perlombaan debat yang diikuti Hamid dkk, namun naas Zaenab terjatuh ke dalam sungai saat bersepeda. Orang-orang pun panik dan dengan sigap Hamid menolong Zaenab dengan memberikan napas buatan. Kontan aksi itu menyorot perhatian warga sekitar. Peristiwa itu dianggap tak layak dan seronoh sehingga Hamid pun diberi hukuman untuk pergi meninggalkan kampung. Akhirnya Zaenab dan Hamid pun berpisah untuk bertahun-tahun hingga suatu hari Zaenab menitipkan surat kepada temannya yang akan pergi haji. Surat itu ditujukan kepada Hamid dan ternyata Hamid pun mengirimkan surat juga kepada Zaenab. Mereka berdua meninggal setelah membaca surat itu dan Hamid meninggal tepat di bawah lindungan Ka'bah. 

Mengharukan sekali film ini, kisah dua orang yang saling mencintai karena Allah namun tak pernah bisa bersatu. Ada salah satu kutipan terfavorit saya:

Setiap pagi aku terbangun dengan air mata
bukan karena derita oleh cinta
bukan juga karena hidup yang tak berpihak pada kita
tapi karena rasa syukur bahwa Dia masih memberiku napas untuk kembali menunggu mu.
dan semoga ketika dunia tidak merestui cinta kita,
kita punya Allah yang merestuinya

Kesan yang didapat saat menontonnya adalah awalnya memang agak aneh. Banyak adegan ga penting dan sangat lama yang ngebuat saya bertanya2 sendiri. Seperti saat mereka tertawa berdua yang entah letak lucunya dimana. Tapi secara keseluruhan sangat berkesan baik. 

Sebenarnya udah dari SMP saya tau novel Di Bawah Lindungan Ka'bah. Dulu ada tugas Bahasa Indonesia disuruh membuat sinopsis dari novel-novel kontemporer seperti Atheis, Layar Terkembang, dll. Ga taunya Di Bawah Lindungan Ka'bah dibuat film ya. Padahal dulu saya kurang suka membacanya karena gaya bahasa yang susah dimengerti. Mungkin masih terpengaruh bahasa lokal dan banyak kosakata yang saya tidak paham. Untunglah dibuat film sehingga saya lebih mengerti apa isi pesan dari cerita tersebut. :)


No comments: