Pages

Wednesday 7 December 2011

Sakit, Alhamdulillah

Hampir seminggu ada luka di kaki saya akibat terjatuh dari motor, luka yang cukup besar dan dalam sehingga secuil daging putih terlihat di punggung kaki saya. Dan hingga kini, saya belum diurut padahal menurut beberapa teman yang pernah mengalami kejadian ini, sebaiknya harus diurut, takut-takut (pasti) ada salah urat atau urat terjepit karena kaki kiri saya ini lebih besar alias bengkak 1.5 kali dari kaki kanan saya.

Sempat 2 hari kaki saya tidak bisa diajak beraktivitas, saya berjalan harus menyeret atau sekonyong-konyongnya melangkah dengan 1 kaki. Kaki yang bengkak ini cukup saya balur dengan minyak tawon dan salep Thrombopob, sedangkan untuk lukanya diberi obat Betadine. Setelah 4 hari kaki saya pun mulai membaik, saya bisa berjalan lebih cepat daripada sebelumnya dan sudah bisa pakai sepatu walaupun sedikit aneh penampakannya.

Saya tak lagi mengendarai si motor metik dan kini motor putih itu bertambah coraknya, ada sedikit abu-abu berbaret dekat headlamp dan juga spion kiri yang tak lagi berdiri tegak. Saya kembali seperti dulu, pergi ke kampus menggunakan transportasi umum. Sampai saat ini saya masih nyaman-nyaman saja dengan keadaan seperti ini. Saya merasa senang ketika berbagi tempat duduk di angkot, tidak sengaja bertemu teman di angkot, mendengar celoteh-celotehan orang di angkot, dan tentu secara tak langsung bersilaturahmi dengan orang lain walaupun tak saling kenal. Namun ada pula dampak negatifnya, pengeluaran saya membengkak seperti kaki saya. Dalam sehari saya tidak bisa menghitung berapa banyak uang yang telah saya belanjakan.

Kini kaki saya walaupun masih bengkak, sudah bisa berjalan agak normal. Tapi saat saya berhenti berjalan, di bagian luka dan bengkaknya terasa begitu nyut-nyutan seperti ada yang mau pecah. Gejala apa itu? Saya tak tahu.

Saya ingin segera sembuh, segera memakai sepatu dengan benar, berjalan dan berlari tanpa kesakitan saat berhenti, tidak lagi membalur dengan bermacam obat di kaki saya, and at least, mengendarai motor saya.

Saat kenikmatan diambil sedikit oleh Tuhan, betapa sangat berpengaruh besar dalam kehidupan saya. Kesehatan itu adalah intangible, saya ga bisa beli kesehatan. Kesehatan adalah rahmat yang langsung diturunkan oleh Tuhan kepada manusia. Sedangkan sakit adalah bisa jadi ujian atau mungkin musibah, sakit juga bisa membuat seseorang menjadi lebih dekat dengan Sang Maha. Memaknai sakit yang dialaminya, beristigfar saat merasakan sakitnya, kembali sadar bahwa sehat itu segalanya. Tuhan memberi sakit, semata-mata untuk bisa lebih mendekatkan diri pada-Nya. I should say for all I have been through "Alhamdulillah"

No comments: